Obstipasi Pada Neonatus,Bayi & Anak


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Obstipasi merupakan salah satu gangguan pencernaan yang cukup banyak dijumpai pada neonatus, bayi, dan anak. Obstipasi diartikan sebagai suatu keadaan dimana terjadinya penurunan frekuensi atau berkurangnya defekasi. Pada sebagian besar kasus, biasanya bayi mengalami abdominal distension dan gagal mengeluarkan meconium dalam beberapa jam pertama kehidupan. Gagal BAB pada periode neonatal harus selalu dipertimbangkan sebagai merupakan suatu abnormal sampai terbukti itu merupakan kasus lain. Sekitar 94% bayi normal, secara spontan mengeluarkan meconeum dalam 24 jam setelah lahir dan 99,8 % BAB dalam 48 jam pertama.
Pada sebagian kasus sumbatan usus besar, biasanya tidak ada riwayat hydramnion, karena banyak cairan amnion yang ditelan bisa diserap dari bowel fetus bagian proksimal hingga menuju obstruksi. Bayi yang gagal BAB biasanya menggambarkan adanya suatu obstruksi mekanik atau fungsional, yang nanti berkembang dari bukti klinis dan radiografi. Bayi ini mungkin mengalami abdominal distension dan mual yang mengarahkan mungkin adanya obstruksi bowel. Bayi bisa saja pada awalnya membuang sejumlah kecil meconium, tapi setelah itu tidak membuang BAB.
Pada neonatus yang baru lahir hingga anak usia 2 tahun, obstipasi bisa terjadi karena obat-obatan atau anestesi yang digunakan ibu, neonatal asphyxia, ketidakamatangan bowel pada bayi prematur, dan meconium plug syndrome. Selain itu, obstipasi juga bisa disebabkan oleh penyakit Hirschprung, atresia ileal, atresia kolon, meconium ileus, small left colon syndrome, imperforate anus, dan puborectal sling syndrome.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Sistem Rujukan


BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang
Salah satu kelemahan pelayanan kesehatan adalah pelaksanaan rujukan yang kurang cepat dan tepat. Rujukan bukan suatu kekurangan, melainkan suatu tanggung jawab yang tinggi dan mendahulukan kebutuhan masyarakat. Kita ketahui bersama bahwa tingginya kematian ibu dan bayi merupakan masalah kesehatan yang dihadapi oleh bangsa kita. Masalah 3T (tiga terlambat) merupakan salah satu hal yang melatar belakangi tingginya kematian ibu dan anak, terutama terlambat mencapai fasilitas pelayanan kesehatan.
Dengan adanya system rujukan, diharapkan dapat meningkatkan pelayanan kesehatan yang lebih bermutu karena tindakan rujukan ditunjukan pada kasus yang tergolong berisiko tinggi. Oleh karena itu, kelancaran rujukan dapat menjadi faktor yang menentukan untuk menurunkan angka kematian ibu dan perinatal, terutama dalam mengatasi keterlambatan.
Bidan sebagai tenaga kesehatan harus memiliki kesiapan untuk merujuk ibu atau bayi ke fasilitas kesehatan rujukan secara optimal dan tepat waktu jika menghadapi penyulit. Jika bidan lemah atau lalai dalam melakukannya, akan berakibat fatal bagi keselamatan ibu dan bayi.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

ASUHAN KEBIDANAN PADA AKSEPTOR KB (PIL KOMBINASI)


 ASUHAN KEBIDANAN
PADA AKSEPTOR KB (PIL KOMBINASI)

DI
PUSKESMAS BULILI
No.Register  : 040610
Tgl                : 08/05/2010
1. Pengkajian
 a. Identitas Pasien
    Nama Ibu               : Ny.S                                 Nama suami    : Tn. M
 Umur                       : 32 Tahun                          Umur                : 40 Tahun
 Agama                    : Islam                                 Agama             : Islam
 Suku / Bangsa         : Jawa / Inonesia                Suku/ Bangsa  : Jawa /Indonesia
 Pendidikan             : SMU                                  Pendidikan      : SMU
 Pekerjaan               : URT                                  Pekerjaan       : Wiraswasta
 Alamat                   : Jln.Garuda                         Alamat            : Jln. Garuda

   Data Subjektif
b.   Alasan Kunjungan
Ibu mengatakan ingin mendapatkan paket pil kombinasi yang baru karena paket pil kombinasi yang kemarin ibu sudah habis. Sekarang ibu menstruasi hari ke 2.

  c.   Keluhan Utama
Ibu mengatakan berat badannya naik setelah menggunakan kontrasepsi pil kombinasi

d.    Riwayat Menstruasi
Menarche    : 13 Tahun                    Siklus                : 28 hari
Lama          : 6 hari                         Teratur             : ya
Sifat darah  : encer                         Keluhan            : tidak ada

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Daftar Tilik Anatomi Panggul


NAMA  :
NIM       :
KELAS    :
DAFTAR TILIK ANATOMI PANGGUL






NO

JENIS KETERAMPILAN

NILAI
0
1
2
3
4

Persiapan bahan dan alat
-          Phantom panggul






PANGGUL (PELVIS)
1
Tulang panggul terdiri atas:
a.    Bagian keras yang terbentuk oleh tulang.
b.    Bagian lunak yang terbentuk oleh otot-otot ligamentum yang berfungsi untuk membentuk lapisan dalam jalan lahir, menyangga alat genitalia agar tetap dalam posisi yang normal saat hamil maupun saat kala nifas dan berperan dalam proses kelahiran dan kala uri/placenta.





2
Panggul bagian keras atau tulang-tulang panggul merupakan suatu corong .





3
Bagian atas yang lebar disebut Pelvis Mayor (Panggul Besar) yang mendukung isi perut. Panggul bagian besar tidak mempunyai arti penting dalam ilmu kebidanan tetapi kadang-kadang ukuran dan bentuknya dapat memberi gambaran mengenai ukuran panggul kecil.





4
Bagian bawah atau panggul kecil (pelvis  minor) menjadi wadah alat kandungan dan menetukan jalan lahir.






PANGGUL BESAR (PELVIS MAYOR)





5
Tulang panggul dibentuk oleh 4 buah tualang yaitu:
1.    2 tulang pangkal paha (Os. Coxae)
2.    1 tulang kelangkang (Os. Sakrum)
3.    1 tulang tungging (Os.Cocygis)





6
TULANG PANGKAL PAHA
Terdiri dari 3 buah tulang yang berhubungan satu sama lain pada Asetabulumrsebut ialah cawan untuk kepala tulang paha (Caput Femoralis) ketiga tulang tersebut:
1.      Tulang usus (Os. Ilium)
2.      Tulang duduk (Os. Ischium)
3.      Tulang kemaluan (Os. Pubis)





7
TULANG USUS (OS. ILIUM)
1.   Merupakan tulang terbesar dari panggul dan membentuk bagian atas dan belakang panggul.
2.   Batas atasnya merupakan penebalan tulang yang disebut Crista iliaka
3.   Ujung depan maupun belakang dari krista iliaka menonjol disebut Spina Iliaka Anterior Superior dan Spina Iliaka Posterior Superior
4.   Sedikit dibawah Spina Iliaka Anterior Superior terdapat tonjolan yaitu Spina Iliaka Anterior Inferior dan Spina  Iliaka Posterior Inferior
5.   Di bawah Spina Iliaka Posterior Inferior Incisura Ischiadika Mayor.
6.   Pada Os. Ilium terdapat lajur ialah Linea Innominata (Linea Terminalis) yang menjadi batas antara panggul besar dengan panggul kecil.





8
TULANG DUDUK (OS. ISCHIUM)
1.   Terdapat disebelah bawah tulang usus.
2.   Pinggir belakang berduri ialah Spina Ischiadikum.
3.   Di bawah Spina Ischiadika terdapat Incisura Ischiadica Minor.
4.   Pinggir bawah tulang duduk sangat tebal, bagian inilah yang mendukung berat badan kalau kita duduk disebut: Tuber Ischiadicum.





9
TULANG KEMALUAN (OS. PUBIS)
1.        Terdapat disebelah bawah dan depan tulang usus.
2.        Tulang duduk membatasi sebuah lubang dalam tulang panggul disebut Foramen Obturatum
3.        Tangkai tulang kemaluan yang berhubungan dengan tulang usus disebut Ramus Superior Ossis Pubis.
4.        Tangkai tulang kemaluan yang berhubungan dengan tulang duduk disebut Ramus Inferior Ossis Pubis.
5.        Ramus kiri dan kanan membentuk Arkus Pubis.
6.        Tulang pangkal paha berhubungan dengan tulang Sacrum dengan perantaraan persendian Artikulatio Sacroiliaca.
7.        Dari permukaan belakang tulang Sacrum ke tulang usus disebut Ligamentum Sacro Iliaca Posterior.
8.        Dari permukaan depan tulang Sacrum ke tulang usus disebut Ligamentum Sacro Iliaca Anterior, Ligamentum Ilio Umbalis, Ligamentum Sacro Iliaca interossea.
9.        Dari tulang Sacrum ke Spina Ischiadica ialah Ligamentum Sacro Spinosum.
10.     Dari tulang Sacrum ke Tuber Ischiadica ialah Ligamentum Sacro Tuberosum
11.     Tulang pangkal paha kiri dan kanan dihubungkan oleh Sympisys Pubis.





10
TULANG KELANGKANG (OS. SACRUM)
1.        Tulang sakrum berbebtuk segitiga melebar diatas dan meruncing kebawah.
2.        Tulang Sacrum terletak sebelah belakang antara kedua pangkal paha.
3.        Terdiridari 5 ruas tulang yang berhubungan erat (tulang ini terdiridari 5 ruas tulang yg senyawa)
4.        Permukaan depanya cekung dari atas kebawah maupun dari samping ke samping
5.        Di kanan dan kiri, garis tengahnya terdapat lubang yang akan dilalui saraf frankenhauser dan pembuluh darah kecil disebut foramina sakralia anteriora
6.        Permukaan belakang tulang sacrum gembung dan kasar. Digaris tengahnya terdapat deretan cuat-cuat duri disebut krista sacralis.
7.        Keatas tulang sakrum berhubungan dengan ruas ke-5 tulang pinggang
8.        Bagian atas dari sacrum yang mengadakan perhubungan ini menonjol ke depan disebut promontorium.
9.        Kesamping tulang sacrum berhubungan dengan kedua tulang pangkal paha dengan perantaraan Articulatio Sacro Iliaca dan kebawah tulang tungging.
10.    Kebawah tulang belakang berhubungan dengan tulang tungging terdapat persendian yang disebut Articulatio Sacro Coccygis.





11
TULANG TUNGGING (OS. COCCYGIS)
1.        Berbentuk segitiga dan terdiri dari 3-5 ruas tulang yang bersatu.
2.        Pada saat persalinan tulang tungging ini dapat terdorong kebelakang 1-2 cm sehingga memperluas jalan lahir.






PANGGUL KECIL (PELVIS MINOR)





12
Panggul kecil dalam ilmu kebidanan mempunyai arti penting karena merupakan tempat alat reproduksi wanita dan membentuk jalan lahir.





13
Ciri-ciri khas dari jalan lahir yaitu terdiri dari 4 bidang:
1.         Pintu Atas Panggul (PAP)
2.         Bidang luas panggul
3.         Bidang sempit panggul
4.         Pintu Bawah Panggul (PAB)





14
Jalan lahir merupakan corong yang melengkung kedepan dengan sifat:
1.         Jalan lahir depan panjangnya 4,5 cm
2.         Jalan lahir belakang panjangnya 12,5 cm
3.         Bidang putar PAP menjadi PBP terjadi pada bidang tersempit panggul.
4.         PBP bukan merupakan suatu bidang, tetapi 2 segitiga dengan dasar pada: segitiga belakang (dasar) pada tuber ischii dan ujung belakangnya Os. Sacrum (tulang belakang) dan segitiga depannya dengan ujung (puncak) pada simphysis pubis.





15
PAP (PINTU ATAS PANGGUL)
1.         PAP adalah batas atas dari panggul kecil. Bentuknya bulat oval dengan panjang ke samping dan dibatasi oleh
-     Promontorium
-     Sayap os. Sacrum kiri dan kanan
-     Articulatio sacro illiaca kiri dan kanan
-     Linea terminalis kiri dan kanan
-     Ramus superior ossis pubis kiri dan kana
-     Pinggir atas simpyshis
2.        Pada PAP ditentukan oleh 3 ukuran penting yaitu: ukuran muka belakang (konyugata vera), ukuran melintang (diameter transversa), dan ukuran serong (diameter oblique).
3.        Konyugata vera (ukuran muka belakang) ialah dari promontorium ke pinggir atas symphisis ukurannya 11 cm. Tidak dapat diukur secara langsung tetapi ukurannya diperhitungkan melalui pengukuran konyugata diagonalis. Panjang konyugata diagonalis antara promontorium dan tepi bawah pubis (12,5), konyugata vera (CV) : (CD) – 1,5 cm. Konyugata obstetrika : ukuran antara promontorium dengan tonjolan simpisis pubis 11,5 cm.
4.        Ukuran melintang (diameter transversa) 12, 5 cm.
5.        Ukuran serong (diameter oblique) jarak antara articulatio sacro illiaca menuju tuberculum pubicum yang bertentangan. Kedua ukuran ini tidak dapat diukur pada wanita yang masih hidup, tetapi ada beberapa ahli yang menyatakan bahwa ukuran serong: 13 cm.





16
BIDANG LUAS PANGGUL
1.         Bidang ini terbentang antara pertengahan symphisis, pertengahan acetabulum dan pertemuan antara ruas sacral II dan III.
2.         Ukuran muka belakang (pertengahan symphisis dan pertemuan antara ruas sacral II dan III: 12,75 cm dan ukuran melintang (kedua acetabulum) 12,5 cm.
3.         Dalam proses persalinan bidang ini tidak menimbulkan kesukaran.





17
BIDANG SEMPIT PANGGUL (BIDANG TENGAH PANGGUL)
1.         Bidang sempit panggul mempunyai ukuran terkecil jalan lahir, membentang setinggi tepi bawah syimphisis menuju kedua spina ischiadica dan memotong tulang belakang (os. Sacrum) setinggi 1-2 cm diatas ujung sacrum.
2.         Ukuran muka belakangnya 11,5 cm dan ukuran melintangnya 10 cm. Bidang ini merupakan titik putar dari PAP menjadi PBP.
3.         Diametrer sagitalis posterior ialah dari sacrum ke pertengahan antara spina ischiadika 5 cm.





18
PAB (PINTU BAWAH PANGGUL)
1.        Pintu bawah panggul bukanlah suatu bidang tetapi terdiri dari 2 segitiga dengan dasar yang sama, ialah garis yang menghubungkan kedua tuber ischiadicum kiri dan kanan.
2.   Segitiga depan: dasarnya tuber ossis ischiadikum dengan dibatasai oleh arcus pubis.
3. Segitiga belakang: dasarnya tuber ossis ischiadikum dengan dibatasi oleh ligamentum sacrotuberosum kanan dan kiri.
4.        Ukuran-ukuran PBP:
- Ukuran muka belakang: tepi bawah syimphisis menuju tulang kelangkang (Os. Sacrum)= 11,5 cm
-  Ukuran melintang: jarak anatara kedua tuber ossis ischiadika kanan dan kiri= 10,5 cm.
-  Diameter sagitalis posterior: ujung tulang kelangkang kepertengahan ukuran melintang.





  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments