FALSAFAH KEBIDANAN (STRIAE GRAVIDARUM)

Oleh : Niluh Puspa Antari


BAB I
 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kehamilan merupakan hal yang sangat membahagiakan buat ibu yang menginginkannya. Seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan janin, membuat perubahan-perubahan fisiologis pada tubuh wanita hamil. Striae gravidarum merupakan salah satunya. Striae gravidarum adalah garis yang terlihat pada di bagian perut, paha kanan dan kiri, serta pantat wanita hamil. Striae  terjadi pada hampir 90% ibu hamil, striae di perut ini terjadi akibat peregangan kulit sejalan dengan membesarnya rahim dan dinding perut sehingga kulit pecah-pecah. Selain itu juga disebabkan perubahan hormonal pada ibu hamil.
Striae gravidarum berbentuk mirip garis-garis berlekuk di permukaan kulit dengan warna agak putih. Terkadang muncul juga rasa gatal di perut dan sekitarnya. Striae ini biasanya berkurang dan lama-kelamaan akan memudar seiring berjalannya waktu.
Banyak ibu yang mengeluh soal striae gravidarum saat hamil dan setelah melahirkan. Hal ini menyebabkan ketidaknyamanan di tubuh, penampilan pun terganggu. Walaupun tidak bisa dihilangkan 100 persen, namun dapat diminimalisir dengan perawatan kulit dan mengkonsumsi makanan bergizi.


BAB II
KASUS

            Ketika saya praktek klinik di Puskesmas Birobuli, pada tanggal 16 April 2014, saat itu datang seorang ibu muda (Ny.T) umur 17 tahun datang memeriksakan kehamilannya. Saya mempersilahkan ibu untuk duduk dan menanyakan keluhan ibu kemudian melakukan anamnese. Ibu mengatakan bahwa keluhannya timbul garis-garis putih tebal disekitar perut dan pahanya. Ibu merasa gelisah dan khawatir dengan keadaannya karena ia takut garis-garis pada perutnya dapat menggangu kehamilannya.
            Bidan menjelaskan pada ibu bahwa garis-garis pada perut dan pahanya disebut striae gravidarum. Ibu tidak perlu khawatir dengan garis-garis tersebut, hal itu bersifat normal dan sering terjadi pada sebagian wanita hamil. Hal ini terjadi akibat peregangan kulit sejalan dengan membesarnya rahim dan dinding perut sehingga kulit pecah-pecah. Selain itu juga disebabkan perubahan hormonal pada ibu hamil.
Bidan memberikan solusi kepada ibu agar membiasakan mengkonsumsi air putih minimal 8 gelas sehari, hal ini dapat membantu kulit menjaga elastisitasnya sehingga dapat meminimalisir terjadinya striae gravidarum. Selain itu ibu hamil dapat menggunakan pelembab untuk menjaga elatisitas kulit. Mengkonsumsi makanan yang sehat dan berserat seperti sayuran dan buah-buahan dapat membantu mencegah terjadinya striae gravidarum serta jangan menggaruk kulit yang gatal pada bagian yang timbul striae gravidarum. Setelah diberi penjelasan, akhirnya ibu paham bahwa kondisi tersebut merupakan hal yang normal.



BAB III
PEMBAHASAN

1.      Normal dan Natural Childbirth
Bidan yakin bahwa kehamilan dan persalinan adalah proses alamiah dan bukan suatu penyakit, namun tetap perlu diwaspadai karena kondisi yang semula normal dapat tiba-tiba menjadi tidak normal.
Dalam kasus ini, striae gravidarum merupakan hal yang normal terjadi pada ibu hamil, karena wanita hamil mengalami pembesaran rahim. Wanita hamil juga biasa mengalami kenaikan badan yang cukup tinggi. Hal ini menyebabkan kulit meregang tidak hanya pada bagian perut, juga pada lengan, payudara, pinggul, paha, dan bokong. Namun seiring dengan berjalannya waktu garis-garis ini akan memudar dan berubah warna menjadi samar dan tidak terlalu terlihat lagi.
2.      Women Centre Care (Berpusat pada perempuan)
Bidan yakin bahwa perempuan merupakan pribadi yang unik mempunyai hal mengontrol dirinya, memiliki kebutuhan harapan dan keinginan yang patut dihormati.
Dalam hal ini, seorang bidan memberikan asuhan kebidanan yaitu dengan memberikan informasi yang jelas mengenai striae gravidarum, agar ibu hamil tersebut memahami dengan jelas apa yang sedang dialaminya. Striae gravidarum disebabkan oleh pertumbuhan janin, usia kehamilan dan penambahan berat badan.
3.      Continuity of Care (Asuhan Berkesinambungan)
Asuhan kebidanan adalah memastikan kesejahteraan perempuan dan bayinya secara berkesinambungan.
Sebagai seorang tenaga kesehatan, bidan menjelaskan bahwa striae gravidarum sebenarnya dapat memudar dengan seiring berjalannya waktu. Bidan dapat memberi tahu ibu bagaimana cara untuk memudarkan atau meminimalisirnya, sebab striae gravidarum tidak dapat dihilangkan 100 persen. Caranya adalah dengan menganjurkan ibu untuk membiasakan mengkonsumsi air putih minimal 8 gelas sehari, hal ini dapat membantu kulit menjaga elastisitasnya, Selain itu untuk menambah elastisitas kulit, ibu hamil bisa menggunakan pelembab di area yang rawan terkena striae gravidarum. Selanjutnya, anjurkan ibu untuk tetap menjaga pola makannya agar selama kehamilan tidak mengalami kenaikan yang terlalu drastis. Jika kenaikan berat badan terlalu drastis, selain kurang baik bagi kehamilan, juga tentunya kulit akan terlalu banyak mengalami peregangan dan mengingatkan juga pada ibu untuk tidak menggaruk kulit yang gatal pada bagian yang sering timbul striae gravidarum. Karena garukan akan menarik dan meregangkan kulit lapisan luar dan tengah.

4.      Empowering Women (Pemberdayaan Perempuan)
Memberdayakan perempuan meyakinkan bahwa perempuan mampu.
Peran bidan disini adalah memberi kekuatan seperti support kepada ibu agar ibu tidak cemas dan tidak khawatir akan striae gravidarum yang dialaminya tersebut, sebab striae gravidarum memang sering dialami oleh ibu hamil dan juga bekas perenggangan kulit dapat memudar dengan seiring berjalannya waktu.

5.      Women and Family Partnership
Keputusan yang dipilih merupakan tanggung jawab bersama antara perempuan, keluarga dan pemberi keputusan.
Peran bidan yaitu bekerjasama dengan keluarga dalam memberikan support kepada ibu bahwa striae tersebut adalah hal yang normal. Dengan adanya support dan perhatian dari keluarga diharapkan ibu tersebut tidak merasakan bahwa striae gravidarum merupakan masalah besar yang dapat menjadikan perubahan fisik yang berpengaruh besar pada dirinya.

BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Dari tinjauan kasus dapat disimpulkan bahwa striae gravidarum merupakan hal yang normal, karena wanita hamil mengalami pembesaran pada perut sebagai tanda berkembangnya janin di dalam rahim. Wanita hamil juga biasa mengalami kenaikan badan yang cukup tinggi. Sehingga kulit meregang tidak hanya pada bagian perut, juga pada lengan, payudara, pinggul dan bokong. Hal tersebut dapat hilang dengan sendirinya seiring berjalan waktu.

4.2 Saran
Sarannya yaitu seorang ibu hamil harus dibiasakan mengkonsumsi air putih minimal 8 gelas sehari, menggunakan pelembab di area yang rawan terkena striae gravidarum, jaga kondisi kenaikan berat badan ibu hamil selama kehamilan jangan sampai mengalami kenaikan yang terlalu drastis, konsumsi makanan yang sehat juga makanan yang berserat seperti sayuran dan buah-buahan yang mengandung vitamin A, E dan C selanjutnya jangan menggaruk kulit yang gatal pada bagian yang sering timbul striae gravidarum karena akan menarik dan meregangkan kulit lapisan luar dan tengah sehingga lebih membantu terjadinya striae gravidarum.



DAFTAR PUSTAKA

Niluh Puspa Antari, 2014
Pengalaman Praktek Klinik di Puskesmas Birobuli, Palu, Sulawesi Tengah pada tanggal 16 April 2014.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

0 komentar:

Posting Komentar